FastabiquL Khoirot.. ^_^

cHadVentuRer

Senin, 02 Mei 2011

Egois.. Egois...Egois..

Ini kisah tentangku, sebut saja "Bunga".


3 kata yang menggambarkan diriku,
Egois...Egois...Egois...
Ya, aku ingat ketika patner seperjuanganku (sebut saja Gunung) menulis surat sms untukku, sebelum kami berpisah kelas 3 SMA, dulu. Fufufu...
Sangat sangat lucu ketika mengingat apa yang dilakukan dulu dan kata orang jika kita ingat kejadian masa lampau dan merasa hal itu lucu (bodoh atau apalah) yang membuat kita tertawa dan mempertanyakan kenapa membuat hal-hal semacam itu, maka kita "katanya sich, sudah dewasa" ohoho...
Ya gimana enggak, hanya karena emosiku gara-gara tu orang sering bikin onar, rapat gak dateng, bo-ongin aku de-el-el yang gag bisa aku sebutkan, ya terjadilah sms keras, yang isinya aku marahin dia, aku maki dia, segala kekesalan kutumpahkan selama 2 tahun berpatner dengannya. Dhuuuuaaarrrr.... jeder..jeder...!!! Berantemlah kita dalam xmx, ketemu gak kenal dinginnn.. banget... kemudian aku merasa ini harus diakhiri.. aku terlalu kekanak-kanakan. Sudah seminggu... 2 minggu... 3 minggu kami begini... aku meminta maaf, dia tak gubris aku, aku minta maaf, dia tak lihat aku, aku minta maaf dia pura-pura tak mendengarkan, tak mengenal aku. Putus sudah komunikasi kami. Padahal di depan sana ada program pendakian yang kami tanggung jawabi berdua, berat rasanya... * aku membutuhkanmu, jangan campakkan aku seperti ini (dalam artian patner ya...). Dan ke-egoisan ku melukai mu Gunung.
Dan sampailah kami pada bulan ketiga, kami kembali berkomunikasi, dekat kembali, tapi mungkin ya tidak seperti dulu. Jadilah ini pelajaran untukku (yang memang egois ini). Kita sudah saling mengaku salah dan memaafkan tanpa kata maaf secara resmi. Tidak ada permintaan maaf formal, hanya dengan untaian waktu yang membimbing dan mengiringi kami.


Namun ternyata itu terulang lagi, ketika aku sudah memasuki bangku kuliah, berurusan dengan orang yang dekat denganku ( sebut saja Langit ). Aku merasa salah saat itu, malam itu di tengah ke be-te an yang kualami, di tambah hal yang membuatku bingung, galau, kritis, dan kecewa, aku jadi tidak mood. Kembali untuk ke dua kalinya Langit menjadi korban, (setelah aku tinggal kan dia di persimpangan, malam yang lain). Dia harus menelan pil pahit kekesalan dan kekecewaanku akan ketidak tegasan seseorang dan pengapresiasian untuk sebuah harapan kosong. Tong kosong nyaring bunyinya ;ebih baik dari pada memberi harapan kosong, ataupun rasa kasihan. Sudah semestinya menentukan sikap yang bijak, tidak semua orang menganggap perlakuan yang kau beri untuk orang lain adalah sama (biasa saja). Karena bisa jadi hal yang biasa itu menjadi hal yang luar biasa yang memberikan dampak tidak baik untuk hubungan biasa kita. Hhhffft, kau tidak salah dan aku juga tidak salah, yang salah adalah sikap dan persepsi kita. Dan ke-egoisan ku juga melukai hatimu Langit....

1 komentar:

  1. Masih banyak cerita yang ingin di up load entah itu inspirasi dari hongkong ataupun celotehan anak-anak yang iseng. Banyak yang bisa kita jadikan pelajaran bro.. sis...

    BalasHapus

About Me

Foto saya
I'm Not a perfect woman, but I'm a Special woman..! BLue HoLic, Adventurer n traveller, Blogger. o_O bLoody type 'B' \\(^_^)//

Visitors

free counters