FastabiquL Khoirot.. ^_^

cHadVentuRer

Selasa, 27 Desember 2011

i can't breathe

i can't breathe
aku tak bisa bernafas,
mungkin itu yang terasa saat hutan sudah tidak ada,
mungkin juga itu yang dirasakan penderita asma,
atau yang dirasakan oleh orang yang menghirup asap kebakaran,
juga para perokok pasif yang menderita...

tapi bukan itu yang kurasakan,
aku bukan sedang mengidap penyakit paru
karena sudah berobat sekian lama dan mungkin sudah sembuh,
aku juga bukan sedang ISPA,
bukan Flu ataupun terkena asap kebakaran..

i can't breathe,
aku...sesak..,
Aku hanya merasakan sesak yang mungkin tak biasa,
sesak saat kau menghilang..
sesak saat kau tak memberiku kabar..
sesak saat kau merasakan sakit,
sesak saat kau jatuh,
sesak saat kau tak ada,
sesak ketika ku tahu bahwa ini adalah perasaan rindu,
aku sesak,
aku hanya sesak yang tak wajar.
Entahlah...

Kamis, 22 Desember 2011

Complicated Complex

Terinspirasi dari percakapan dengan seseorang beberapa bulan yang lalu, dari tulisannya, juga dari teman yang lain yang memberi renungan tadi malam saat menyaksikan pertandingan futsal di gymnasium. Tulisannya sederhana saja, tausiyah tapi sangat bermakna berbunyi:
"Seperti Ali dan Fatimah binti Rasulullah, keduanya memiliki perasaan sama sebelum mereka menikah, tapi dengan rapat keduanya menjaga perasaan itu, perasaan yang insyaAllah akan indah pada waktunya tiba. Perasaan yang bahkan syaitan pun tak tahu"   Renungan

Aku merasa malu pada diriku, karena ku rasa banyak syaitan yang sudah tahu perasaan ku, seperti hal nya nge-fans pada artis-artis korea (Oppa Kim Hyun Joong ato Lee Sun Hee). Menyukai seseorang mungkin sama halnya dengan itu, dan rasanya hal itu adalah hal yang wajar. Tapi kenyataannya sangatlah berbeda, namun aku tidak sadar mungkin aku tidak menyimpan baik-baik perasaan itu dalam hati dengan rapat (hingga orang lain pun tahu). Mungkin karena sikapku yang bisa dibilang kadang terlalu santai, senang bercerita, dan lain sebagainya. Menganggap semua hal bisa ditanggulangi. Seperti laut, kita tak tahu dalamnya hati orang...

Bukan itu maksudku sebenarnya, aku hanya bingung saja ketika sejak dulu sampai sekarang banyak orang yang kadang bercerita padaku tentang kisahnya (karena aku jaga rapat2 tiap kisah itu dalam buku masing2). Kisah tentang persahabatan, keluarga, dan kisah yang bahkan belum pernah aku alami, karena aku belum pernah pacaran (*dan tidak akan pernah,  kecuali setelah ijab qabul). Namun aku selalu bisa menjawab dari pengalamanku mendengar dan melihat, serta memadukan antara perasaan dan logika (padahal logika dan perasaan bagaikan minyak dan air rasanya,,,). Tapi sudahlah, aku hanya bisa mendengarkan dan memberkan solusi agar tidak ada anak manusia yang bermusuhan. Itu saja tujuanku, mungkin ^%*&*%$%#^*(*^$%*_)(&&^$

haduh jadi ngelantur kesana nulisnya, tak apa ayo kembali ke topik awal...!!
Nah, kembali ke menjaga perasaan. Sebegitu hebatnya orang yang bisa menjaga hati dan perasannya. Aku juga waktu dulu pernah membaca buku di perpus tapi lupa judul bukunya. Dikisahkan ada seorang muslimah yang sangat menyukai seorang ikhwan. Tapi perempuan itu tidak pernah mengungkapkannya pada siapapun, hanya Allah saja yang tahu, hingga suatu saat sang perempuan itu meninggal dunia dengan membawa perasaanya itu. Kemudian dikatakan bahwa dia adalah calon penghuni syurga karena dapat menjaga dirinya dan menjaga kesuciannya.
Bagaimana dengan realita sekarang??? Bagaimana dengan wanita yang menyatakan perasaannya? Apakah itu hal yang salah, hmm.. sepertinya tidak. Asalkan dikatakan pada saat yang benar dan tidak keluar dari syar'i. Nah, pasti ada yang bertanya, pada saat kapan dan dalam syar'i yang seperti apa? apa yang harus dilakukan jika orang lain tahu perasaan kita?? ato ketika kita sama-sama tahu perasaan masing2, tidak mungkin kan pura2 hilang ingtan dan melupakan segala yang ada didunia. Halah lebay, juga kemudian akan muncul pertanyaan, bagaimana jika kita menunggu seseorang tapi ditengah penantian itu ada orang lain baik-baik yang datang dan meminang si wanita, padahal kan kita tidak boleh menolak pinangan orang baik-baik tanpa alasan yang jelas. (*pertanyaan anak kost-an sem 7 yg gak bisa kujawab selain : kalo emank jodoh pasti gak kemana... inget 24 : 26 lah, istikhoroh. Minta petunjuk sama Allah... petunjuk...).
Hmm.. complicated complex.
Mungkin aku bisa sedikit berargumen :
Cinta itu seperti lantunan syair, merdu bila telah ada instrumen yang membentuknya berpadu lirik. Indah seperti gitar akustik yang mempunyai senar, seperti harmoni dalam syadu. Begitu juga kita, indah ketika kita bisa menjaga kesucian perasaan itu hingga tiba waktunya, ketika instrumen pembentuk cinta itu telah dilengkapi....
Salam Semangat dari Dr.cHA.... Keep.. Hamasah     \\(^_*)//


*Mohon Maaf bila ada kesalahan penulisan, tolong dikoreksi agar menjadi lebih baik....

Senin, 19 Desember 2011

Tentang Beban

Satu Ayat hari ini :
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (Q.S. Al-Baqarah : 286)

Manusia mendapatkan ujian kehidupan sesuai dengan kesanggupannya. Seorang pemimpin yang mendapat amanahpun mendapatkan tanggung jawab dan kepercayaan sesuai dengan kemampuannya. Tergantung bagaimana cara dalam menghadapi segala rintangan yang ada dan bagaimana cara memegang amanah tersebut.
Sebagai manusia tentu ingin hidup dalam kebahagiaan. Dan untuk mendapatkan hal itu, maka kita harus berusaha mendapatkannya. Baik itu kebahagiaan dunia maupun akhirat. Berdoa kepada Allah SWT dibarengi dengan usaha, dalam keadaan apapun baik susah, senang, lapang dan sempit.
Tak bisa dipungkiri ketika kita sedang senang kadang lupa akan syukur kepadaNYA, namun ketika kita mendapatkan kesulitan pasti kita akan ingat dan meminta pertolongan kepadaNYA. Dan memang itu adanya, sebagai manusia yang tidak punya apa-apa dan di dunia ini kita hanya dititipi bahkan kita juga milikNYA, sudah semestinya kita memohon dan berdoa kepada Rabb. Jangan sampai ketika kita mendaptkan hal yang tidak kita inginkan ataupun mendapatkan kesulitan yang sangat luar biasa membuat kita merasa lelah dan tidak berdaya malah membuat berpaling kepada hal-hal yang mendekati syirik, Nauzdzubillah. Ingatlah kawan semakin kita mendekati Allah, maka Dia lebih dekat lagi dari kita. Bahagialah yang kedekatan dengan Allah nya semakin dekat, maka akan semakin dekat dengan kabaikan dan cahaya yang menyinari kehidupan. Dan celakalah orang yang kedekatan dengan Allah semakin jauh, maka akan jauh dari kebahagiaan dan keridhoan-NYA.
Selamat berdo'a.... dan ingat perkataan adalah do'a, maka berkatalah yang baik-baik.
Semoga mendapatkan rahmat-NYA. ^o^
Amiinnn...

Minggu, 18 Desember 2011

Perjalanan Tak Terasa


Itulah hidup, dengan perjalanannya yang kadang membingungkan,
Tak terasa cepat berlalu,
Seperti ketika kita menghirup oksigen,
Sangat berarti jika sudah sesak...
Datang dan pergi,
Kenal dan rindu,
Itulah resiko bertemu,
kemudian menjadi teman juga sahabat, dan sampai menjadi belahan jiwa (*mungkin)

Seperti itulah hidup dalam perkawanan,
Sekawanan orang yang suka diskusi,
Sekawanan orang yang makan bersama,
Sekawanan orang yang suka berpetualang,
Hidup dalam Berkawan,
Semangat dalam Berkawan.
Sendiri dalam Berkawan. dan
Cinta dalam Berkawan,

Seperti Mentari yang menghangatkan pagi,
ketika praktikum dilahan,
Menyejukkan dalam ruangan ber-AC saat kolokium,
Dan Pelangi yang menghiasi senyum para sahabat
dalam puasnya penen tanaman  Dasgron yang banyak...

Seperti buku dalam rak yang tersimpan,
Kita tak menyadari betapa sahabat itu ada disekitar kita.
Hanya judul dan tebalnya saja yang berbeda.
Namun tetap sama,
Sebagai insan yang penuh kasih
dalam pemenuhan mengisi lembaran kehidupan kini dan nanti.
Sampai lembaran itu terisi penuh dan menutup seiring takdir.

Kawan, jangan hapus tulisan yang berataskan namaku dalam bukumu...

* teruntuk Indigenous 45 Tersayang... I love You...

Tentang Cinta

QS Al Baqarah 165, "Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah."


Memang seperti itulah manusia, kadang lebih mencintai sesuatu dari pada Tuhannya sendiri. Mencintai harta, tahta, kekayaan, manusia bahkan menyembah berhala (atau sesuatu yang bia menjadi berhala). Dan segeralah kita kembali berserah diri Pada-NYA dan bertaubat. Manusia tempat salah dan lupa, mencintai sesuatu adalah hal yang wajar memang. Dan hal itu adalah hal yang sangat-sangat menusiawi. Tapi apakah kita telah benar dalam mencintai sesuatu, apakah kita mencintai dengan hati ataukah dengan nafsu belaka??? Celaka jika kita mencintai hanya karena nafsu belaka. Cintailah karena cinta kepada ALLah. Dan cintailah cinta yang sebenarnya.

Cinta yang sebenarnya seperti apa??? Sudah dijelaskan dalam ayat diatas, yaitu cinta kepada Allah. Sembahlah Allah dengan sebenar-benarnya, menjadi orang beriman dan bertaqwa.  Jika kita mencintai Sang Pemilik Cinta maka malaikat akan mendoakan kita agar seisi langit dan bumi berdoa untuk kita. Mari perbaiki diri dan keCintaan kita pada Allah SWT.
  Wallahualam Bisshowab. 

Seperti Itulah

Ini tentang cinta (*lagi)
Aku tahu pasti kamu sakit,
Aku juga sakit,
Karena saat itu aku sedang gundah,
Tidak yakin, dan hampir tidak ingin meyakini.

Manusia memang memiliki banyak sifat,
Sama seperti bunglon,
Yang bisa berubah,
Tapi kita lebih baik dari itu,
atau harus terus disamakan?
Tidak...!!

Karena hal itu adalah suatu yang wajar,
Saat itu aku hanya sedang merasakan sesuatu yang tidak biasa..
Diluar kebiasaanku, dan kebiasaan dia,
Tapi itulah salah,
Aku hanya merasakan rasaku sendiri...sendirian... hanya sendirian..
Terlalu naif memang, tapi itulah yang terjadi.
Asap tak akan ada jika tidak ada api,
Dan gitar tak kan bersuara indah jika tak ada senar.
Aku sudah berhenti untuk berada dalam sangkar itu,
Sangkar yang mengurungku dalam kegelapan..
Aku sekarang sudah bebaskan diriku sendiri,
Meskipun awalnya memang sakit,
Tapi akan berbuah manis...
Tenang saja bunga yang ada disana
Kumbang akan terus menjagamu

Aku tidak ingin menjadi penjahat hati,
Karena cinta diatas hati yang tersakiti...

About Me

Foto saya
I'm Not a perfect woman, but I'm a Special woman..! BLue HoLic, Adventurer n traveller, Blogger. o_O bLoody type 'B' \\(^_^)//

Visitors

free counters