terbawa ombak dilaut,
menuju pantai...
entah kemana botol itu kan berlabuh,
harus terombang-ambing mengikuti arus,
tapi kau tetaplah botol..
tetaplah isi surat yang sama dalam botol...
botol itu kau yang menemukan,
ternyata kau yang menemukan,
kau ambil...
sejenak,
lalu kau kembalikan.
sepucuk surat dalam botol...
bisa jadi kita mengira akhir cerita kan seperti dalam dongeng putri salju
tapi hidup adalah perjalanan,
meniti dan menyusun puzzle-puzzle yang tak kita tahu gambar akhirnya kan seperti apa
hidup bukanlah dongeng,
hidup bukanlah dongeng..
Jadi jangan berharap seperti itu...
apalagi jika kau bukanlah seorang putri manis yang lembut,
menunggu pangeran berkuda hitam datang menjemput.
jadi jangan berharap seperti itu,
jangan berharap seperti itu,
lanjutkan saja hidupmu...
lanjutkan saja sisa hidupmu...
aku, kau, dan surat dalam botol...
surat itu telah kau kembalikan..
kemudian aku lemparkan saja kembali ke laut,
biar terombang-ambing dalam arus..
namun tetaplah botol yg kokoh,
yang tak peduli arus...
masih banyak milyaran manusia di bumi..
yang suatu saat,
yang suatu ketika,
bisa menemukan botol itu dan membacanya dengan tulus
meskipun entahlah bentuknya sudah seperti apa,
karena selalu terkena sinar matahari yang panas
ditemani senja dan badai...
selalu terkena deburan ombak,
kotor terkena pasir kehidupan
mungkin suatu ketika
akan ada yang mengambilnya
tanpa hanya melihat luarnya saja, tetapi juga isinya...
| aku, kau, dan surat dalam botol |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar