dari Irfan Herdiyana (k' ijul); 20 Mei 2008, yg tidak ikut ekspedisi kami (11 pendaki).
Ditulis saat kami Terlelap dalam keletihan,
dari buku kumpulan puisi yg ku bawa ketika pendakian,dulu,,
Aku, Dia, Kau dan Kawan-Kawanmu
Letih dan lelah yang mereka rasakan,
Aku melihat beberapa laki-laki dan perempuan,
Tergelepar karena keletihan
Mereka nyenyak sekali tidur dalam kegelapan, kesunyian dan dinginnya malam.
Seketika pagi datang, mereka pun bangun
untuk menjemput hangat mentari dan kalahkan hari..
Lalu ku bertanya pada mereka,
"Kemana kau pergi hari kemarin??"
mereka menjawab dengan lantang
"Aku mengunjungi kekasihku di Puncak sana...
Sang Bunga Putih nan abadi..."
Tergelepar karena keletihan
Mereka nyenyak sekali tidur dalam kegelapan, kesunyian dan dinginnya malam.
Seketika pagi datang, mereka pun bangun
untuk menjemput hangat mentari dan kalahkan hari..
Lalu ku bertanya pada mereka,
"Kemana kau pergi hari kemarin??"
mereka menjawab dengan lantang
"Aku mengunjungi kekasihku di Puncak sana...
Sang Bunga Putih nan abadi..."
Jurang yang curam yang mereka hadapi,
Tikaman batu-batu tajam yang mereka ijak..
Tebing tinggi yang mereka panjati degan terpatah-patah,
hilang sudah stelah bahagia merasakan bertemunya "Sang Kekasih"
"kawan, sampaikanlah salamku padanya di suatu hari ketika kau mendakinya kembali..
Dia adalah kekasihku juga, sekarang dan selamanya..
Eidelweis namanya.. abadi Cinta dan Kasihnya"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar