LaWu tHe eXoTic Mountain

Ini kisah pendakian untuk kesekian kalinya bersama dengan souLmate pendakian. Hmm.. personilnya tak jauh-jauh dari Adi dan Kak IjuL, setelah melanglang buana bersama ke Mahameru, kini giliran Lawu yang pernah menjadi obrolan beberapa tahun yang lalu. Kami bersama dengan rekan yang terbilang baru-baru ini sering berpetualang bareng.. Neng, Ayi dan Widi Sang Empunya Kawasan. Kami sampai di SoLo untuk kloter pertama turun di Solo Jebres, sedangkan kLoter ke 2 turun di Stasiun Balapan Solo.

Melihat keindahan dan keelokan budaya Jawa yang masih ada di pegunungan ini membuat hawa Lawu memang etnik. Terdapat masih banyak petilasan yang tersebar di beberapa puncak di Lawu. Bahkan tidak hanya itu, villa di puncak Lawu tepatnya di Hargo Dalem bisa berdiri dengan cukup megah, dan tak lupa banyak warung terdapat disana, dan ada lampu-lampu neon yang menerangi sedikit jalan. TV juga menyala dengan sinyal yang baik disana. Bahkan kami pada malam ke-3 sempat menonton TV bareng2 di tenda melalui TV di HP.

salah satu villa di Lawu

Jika anda menjelajah Lawu dan tidak membawa tenda, bisa menginap di warung-warung Hargo Dalem yang menyediakan tempat untuk beristirahat, ya meski seadanya tapi tetap menurut saya merupakan hal yang waOw.. apalagi bisa pesan nasi timbel ato mie rebus, nasi goreng juga bisa, dimasak langsung dikompor dan masih hangat pLus dapet kerupuknya. Minuman hangat dengan gelas yang besar bisa dipesan seperti teh manis hangat, bandrek, susu, ataupun kopi.. hmm.. nikmat pokoknya pas waktu kami sarapan pagi hari ke 4 di salah satu warung yang buka seusai mendaki puncak Lawu. Warung-warung itu tepat sekitar 15 menit dari puncak Utama Lawu. 

salah satu Warung di Hargo Dalem

#1. Hari pertama kami mendaki pukul 3 sore melalui pintu Cemoro Sewu... kami langsung disuguhi
dengan track tanjakan hingga Hargo Dalem, tapi karena kondisi Lawu yg senang sekali mengalami perubahan cuaca dengan cepat, maka kami mendirikan tenda di pos 2. Saat itu kondisi diperjalanan hujan gerimis dengan angin yang kencang. Bahkan tenda yang kami dirikan saja hampir terbawa angin saking kencangnya angin yang berhembus. Selain itu, kami disini juga bisa menikmati sunset dari balik gunung.

Sunset @pos 2

Tanjakan ZigZag

Tanjakan ZigZag ini kan terlihat setelah melewati pos 4 menuju Hargo Dalem.

#2. Hari kedua cuaca mendung, kabut terus turun dan kami tidak jadi untuk mendaki puncak utama menuju Hargo Dumilah... hmm.. istirahat aja.. sambil lihat-lihat sekitar tempat kami mendirikan tenda. Kami mendirikan tenda di black house, rumah yang terbuat dari seng, di bagian paling bawah setelah petilasan Horgo Dumilah. Pada pagi hari terdengar alunan musik Jawa dan 2 orang yang sedang berdoa di petilasan Hargo Dalem (3170 m dpl).

#3. Hari ke-3. Pemandangan dari Hargo Dalem

Selain itu, terdapat rumah botol yang terdapat di samping Hargo Dalem

Banyak juga Burung yang terdapat disini..

#4. Puncak Lawu 3265 m dpl.

Di hari ke-4 kami turun melalui jalur Cemoro Kandang. Tidak ada tangga seperti dijalur Cemoro Sewu, tetapi jalur tanah biasa yang terjal dan kadang datar.

Perjalanan di Solo ini dari berangkat hingga pulang mulai tanggal 28 Maret hingga 4 April 2013.
Selain menjelajah Lawu, kami juga jalan2 di Kota Solo, kuliner angkringan, dan See U Next Trip... ^_^